Tidak suka mencela dan menghina
Akhlak seorang suami terhadap isteri atau sebaliknya harus memegang prinsip romantisme menghindari celaan dan hinaan. Jangan pernah mencela. Jangan pernah menghina. Jikalau pasangan melakukan kesalahan, maka ingatkanlah dengan santun dan dengan suara yang penuh welas asih. Bukan dengan suara tinggi. Tidak disertai dengan caci maki. Dan perlu disadari bahwa yang salah adalah perbuatannya, bukan orangnya keseluruhan. Setiap orang pasti pernah melakukan kekeliruan. Termasuk suami atau isteri. Oleh karena itu, ingatkan perbuatannya saja, dengan tanpa mencela dan mencaci orangnya. Celaan selalu membekas di hati. Bagaikan sayatan pisau di permukaan batang pohon. Semakin banyak celaan, maka semakin banyak bekas sayatan yang ada pada batang pohon. Bersikaplah lembut. Seperti do’a yang diucapkan banyak orang kepada anda berdua ketika menikah dulu: ”Allafa baina quluubuhum”. Yang artinya lembutkan hati mereka berdua. Kelembutan atau kekasaran hati ini bersifat imbal balik. Seorang suami yang bersikap kasar terhadap isterinya, akan mengakibatkan isteri juga bersikap kasar dan kurang sopan kepadanya. Begitupun sebaliknya. Sikap lembut suami akan dibalas dengan sikap lembut isteri. Maka dari itu, tuntutlah diri sendiri terlebih dulu untuk bersikap santun dan lembut, maka dunia akan bersikap lembut dan santun kepada anda, Insya Allah.